Label

Selasa, 19 April 2011

UNSUR KALSIUM TANAH

Sumber Unsur Ca

1. Bahan organik

Ca dapat dengan cepat terlindi dari seresah tanaman, sebagian yang lain mengalami mineralisasi pada awal tahapan perombakan bahan tersebut.

2. Ca tertukar: Ca2+ merupakan kation yang dapat dipertukarkan, pertukaran kation merupakan reaksi paling penting bagi unsur Ca dalam tanah.

3. Pelarutan mineral Ca

Didalam kerak bumi terdapat 3,6% Ca. Mineral Ca di dalam tanah sangat bervariasi. Pada tanah yang kasar kadar Ca lebih rendah dibanding tanah yang halus teksturnya, kadar Ca juga rendah pada tanah yang sudah terlapuk lanjut, kadarnya cukup banyak pada tanah humida, atau wilayah beriklim temperate, tanah permukaan mungkin memiliki kadar Ca yang lebih rendah karena sifatnya asam. Kadar Ca rendah pada tanah kapuran, terbentuk senyawa Ca karbonat, terbentuk Gipsum (CaSO4) pada tanah kering. Didalam kerak bumi terdapat 3,6% Ca

4. Kapur dan pupuk

Kebanyakan Ca yang diberikan ke dalam tanah adalah senyawa untuk menetralisir kemasaman tanah, terutama CaCO3 dan CaMgCO3. Gipsum digunakan untuk memasok Ca tanpa mempengaruhi pH tanah, Ca juga terkandung dalam pupuk superfosfat (Narsih, 2010)

Ketersediaan Ca

Ketersediaan Ca dipengaruhi oleh kejenuhan basa dan pH tanah. Kejenuhan Ca2+ yang tinggi diperlukan agar hara ini tersedia bagi tanaman. Angkanya beragam sesuai tipe tapak pertukaran. Kejenuhan pada lempung 2:1 besarnya >70% , sedangkan pada bagan organik tanah dan lempung 1:1 besarnya 40 to 50%. Pada pH yang rendah Ca kurang tersedia. Hal ini disebabkan kejenuhan Ca2+ rendah, adanya Al3+ dalam larutan menghambat penyerapan Ca2+. Kation yang lain misalnya Mg2+, K+, NH4+ jika kadarnya tinggi akan menghambat penyerapan Ca, sebaliknya anion Nitrat akan meningkatkan serapan Ca.

Unsur Ca diserap dalam bentuk kation divalen Ca2+ . Penyerapan Ca2+ terbatas pada ujung akar: wilayah perakaran muda yang memiliki dinding sel endodermis belum mengalami suberisasi. Ca memasuki pembuluh xilem melalui jalur apoplastik. Pengangkutan menembus membran terbatas, diperlukan pertumbuhan akar terus menerus agar pengambulan Ca mencukupi kebutuhan. Pengangkutan melalui xilem, Ca terbawa oleh aliran air transpirasi.

Peranan Ca

Ca adalah unsur yang penting di dalam tanah. Maka perlu kita perhatikan kembali, bahwa koloid-koloid humus sampai dengan liat, dapat berjonjot karena Ca, dengan adanya Ca struktur tanah menjadi mantap dan karena Ca ini pula dapat mempengaruhi semua sifat fisik tanah, karena:

1. Ca adalah kat-ion tukar yang penting sehingga dengan demikian Ca berperan mengatur daya absorpsi tanah.

2. Ca membantu daya pengikatan P.

3. Ca merupakan dasar yang utama untuk mempertahankan pH pada batas-batas yang cukup netral.

Tanaman juga membutuhkan kalsium untuk membuat protein. Kalsium merupakan bagian esensial dari struktur dinding sel tanaman, menyediakan pengangkutan dan retensi unsur-unsur yang lain di dalam tanaman. Kalsium juga diketahui sebagai unsur yang dapat melawan garam alkali dan asam organik di dalam suatu tanaman.

Ca secara langsung dapat mempengaruhi kehidupan tanaman. Tanaman menghisap Ca sebanyak 20 — 300 kg/Ha/tahun dengan bentuk CaO. Ca membantu tumbuhnya dinding sel, perkecambahan, perakaran dan memberi kekuatan pada Leguminose yang tidak berkayu. Ca dapat menetralisasi asam-asam organik dan mengatur penggunaan yang tepat dari K, Mg, S dan Cu.

Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara, selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita. Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar) ( Yudhi, 2009)

Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun , mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium. Kelebihan kalsium akan mempengaruhi pH tanah (Anonim, 2011) dan akan mengakibatkan kekahatan hara Mg atau K dalam tanaman.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Gejala Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara Makro dan Mikro Pada Tanaman. http://chodoxcharming.blogspot.com/2011/01/gejala-kekurangan-dan-kelebihan-unsur.html . diakses tanggal 11 April 2011.

Narsih. 2010. Kalsium. http://nasih.wordpress.com/2010/11/01/kalsium/ . diakses tanggal 11 April 2011.

Wijaya, Yudhi. 2009. Gejala Tanaman Kekurangan Unsur Hara.
http://yudhiwijaya.wordpress.com/2009/02/08/gejala-tanaman-kekurangan-unsur-hara/ .
diakses
tanggal 11 April 2011.

Tidak ada komentar: